Minggu, 12 Mei 2019

Tahapan-tahapan dalam Manajemen Kurikulum Pada Satuan Pendidikan



MAKALAH
Tahapan-tahapan dalam Manajemen Kurikulum Pada Satuan Pendidikan

DOSEN PEMBIMBING
Abdul Goffar, M.Pd.I

 


MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN KURIKULUM dan PROGRAM PENDIDIKAN


Disusun Oleh : III MPI B
Asa Rindani         ( 201691200056 )
Itail Haqiqah       ( 201691200073 )
          Rukaiyah             ( 201601200086 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AT – TAQWA BONDOWOSO
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
 






KATA PENGANTAR

              Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas segala limpahan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Tahapan-tahapan dalam Manajemen Kurikulum Pada Satuan Pendidikan ”.
Dalam penyusunan makalah atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, bimbingan orang tua, teman-teman dan guru. Sehingga, kendala- kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STAI At-taqwa Bondowoso.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I  PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.   Latar Belakang......................................................................................... 1
B.   Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C.   Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
         BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 2
A.    Manajemen Kurikulum Pada Satuan Pendidikan .................................... 2
B.     Tahapan-tahapan dalam Manajemen Kurikulum Pada Satuan Pendidikan             3
BAB III PENUTUP....................................................................................... 9
A.    Kesimpulan............................................................................................... 9
B.     Saran......................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 10



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keberhasilan suatu kurikulum itu sangat tergantung kepada kurikulum itu dilaksanakan atau di implementasikan. Sebaik apapun kurikulum secara tertulis itu dirancang, namun apabila dalam pelaksanaanya tidak didukung oleh berbagai unsur maka kurikulum itu akan mencapai hasil yang diharapkan. Untuk memahami dan menganalisis mengenai praktis atau implementasi pengembangan kurikulum yang diharapkan memiliki kemampuan menganalisis tahap-tahap pengembangan kurikulum.
Kurikulum juga memegang kedudukan penting dalam pendidikan. Sebab dalam pengembangan kurikulum seorang pengembang kurikulum biasanya menggunakan beberapa tahapan yang dipegangnya sebagai acuan agar kurikulum yang dihasilkan itu memenuhi harapan semua pihak yang terlibat.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian manajemen kurikulum dalam satuan pendidikan?
2.      Apa saja tahapan-tahapan dalam manajemen kurikulum pada satuan pendidikan?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui pengertian manajemen kurikulum dalam satuan pendidikan.
2.      Menjelaskan tahapan-tahapan dalam manjemen kurikulum pasda satuan pendidikan.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Manajemen Kurikulum dalam Satuan Pendidikan
Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa kurikulum adalah suatu hal yang sangat penting dalam sebuah pendidikan. Secara umum ia sebagai rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses belajar mengajar dengan arahan dan bimbingan kepala sekolah beserta stafnya. Arahan atau bimbingan dari pihak sekolah kepada warga sekolahnya dimaksudkan agar kegiatan pengajaran atau proses belajar mengajar yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Dengan kata lain pokok dalam kurikulum berkenaan dengan perencanaan kegiatan peserta didik, yaitu kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan selama bersekolah dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Dalam perumusannya pemerintah pusat perlu meumuskan dan menetapkan kurikulum standar bersifat Nasional (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar) yang berfungsi sebagai acuan pengembangan kurikulum untuk pengembangan kurikulum pada tingkat satuan Pendidikan atau sekolah. Berkaitan dengan hal tersebut pihak daerah maupun sekolah bertugas mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan sesuai dengan kondisi kebutuhan, dan kemampuan daerah atau sekolah yang bersangkutan. Kurikulum tidak lain adalah sebuah program yang bukan hanya mencangkup pengertian materi seperti kebanyakan orang mengartikan melaiknkan memuat juga perencanaan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga kurikulum tersebut berfungsi sebagai pedoman perencanaan. Guru adalah titik sentral suatu kurikulum. Berkat usaha guru, maka akan timbul kegairahan belajar siswa sehingga memacunya lebih keras untuk mencapai tujuan belajar mengajar yang bersumber dari tujuan kurikulum. Dengan demikian, seluruh komponen Pendidikan yang meliputi pendidik, kepala sekolah, peserta didik, dan lain-lain harus ikut aktif dalam mewujudkan kurikulum yang telah ditentukan pemerintah demi tercapainya tujuan sekolah itu sendiri.



B.     Tahapan-tahapan dalam Manajemen Kurikulum Pada Satuan Pendidikan
Sebuah kurikulum yang dipertimbangkan dengan baik dengan tidak meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa dan disusun berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat merupakan faktor yang sangat penting dalam proses kependidikan dalam proses lembaga pendidikan. Segala hal yang harus diketahui atau diresapi dan dihayati harus ditetapkan dalam kurikulum. Juga segala hal yang harus diajarkan oleh pendidik kepada peserta didiknya pun harus dijabarkan dalam kurikulum. Karena sebuah satuan pendidikan yang baik, ia akan melaksankan kurikulum berkoordinasi dengan semua lapisan kependidikan.
            Pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolak ukur pencapaian tujuan oleh siswa. Yang menjadi masalahny adalah bagaimana strateginya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam konteks ini guru didorong untuk terus menyempurnakan strategi tersebut.[1] Pengelolaan kurikulum di sekolah harus melalui beberapa tahapan, yaitu:

1.      Perencanaan Kurikulum
Pada tahap ini kurikulum perlu dijabarkan sampai menjadi rencana pencapaian. Perencanaan merupakan proyeksi tentang apa yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan dengan berbagai pertimbangan sistemik, terarah, dan disengaja. Perencanaan bertujuan untuk mencapai seperangkat operasi yang konsisten dan terkoordinasi guna memperoleh hasil-hasil yang diinginkan. Perencanaan harus disusun sebelum pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya sebab menentukan kerangka untuk melaksanakaan fungsi lainnya itu. Secara mendasar, perencanaan adalah suatu proses intelektual yang melibatkan pembuatan keputusan. Proses ini menuntut prediposisi mental untuk berfikir sebelum bertindak, berbuat berdasarkan kenyataan bukan  perkiraan, dan berbuat sesuatu secara teratur. Hal ini merupakan tindakan kognitif sesuai dengan permintaan perencanaan.
Pada tahap perencanaan ini perlu juga dijabarkan menjadi rencana pembelajaran (RP). Guru melakukan persiapan yang komprehensif sebelum melakukan proses belajar mengajar dikelas. Pada tahap ini guru melakukan persiapan dari mulai tujuan pembelajaran, materi yang akan disampaikan, metode yang tepat yang akan digunakan, media dan alat yang mendukung proses pembelajaran buku sumber atau referensi, dan alat evaluasi yang akan diterapkan.
Merencanakan pada dasarnya menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada masa depan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengatur berbagai sumber daya agar hasil yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Perencanaan merupakan penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu seefektif dan seefisien mungkin.
Suatu rencana yang terdiri dari 5 unsur khusus:
a.       Tujuan dirumuskan secara jelas.
b.      Komprehensif, namun jelas bagi staf dan para anggota organisasi.
c.       Hierarki perencanaanyang focus pada daerah yang paling penting.
d.      Bersifat ekonomis, mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia.
e.       Layak, memungkinkan perubahan.
Esensi perencanaan memiliki antisifasi ke depan. Perencanaan berdasarkan latar belakang informasi yang intelgen, premisis, dan asumsi-asumsi mengenai kondisi ke depan semua berada dalam organisasi.[2]

2.      Pengorganisasian  kurikulum
Pengorganisasian dapat dilihat dari dua pendekatan, yakni secara struktul dalam konteks menejemen, dan secara fungsional dalam konteks akademik atau kurikulum. Pengorganisasian kurikulum , pengorganisasian kurikulum soyogyanya dilihat dari kedua pendekatan tersebut, yakni dalam menejemen dan dalam konteks akademik.
Kepala sekolah dalam tahapan ini mengatur pembagian tugas mengajar, penyusunan jadwal pelajaran, dan jadwal kegiatan ekstrakurikuler. Pada tahap perencanaan seluruh aspek yang berkaitan dengan proses pembelajaran dipersiapkan secara matang dan menyeluruh agar pada tahap pengorganisasian dan koordinasi dapat dilaksankan dengan sebaik-baiknya.
Pada tahap pengorganisasian dan koordinasi ini merupakan tahap yang perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh kepala sekolah beserta tim yang dibentuk untuk memudahkan pembagian tugas sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan. Kepala sekolah berkewajiban untuk mengelola dan mengatur penyusunan kalender akademik, jadwal pelajaran, tugas dan kewajiban guru, serta program kegiatan sekolah.
Organisasi adalam suatu kelompok sosial yang bersifat tertutup atau terbuka dari /terhadap pihal luar, yang diatur berdasarkan atauran tertentu, yang dipinpin/ diperintah oleh pinpinan atau seorang staf administrasif, yang dapat melaksanakan bimbingan secara teratur dan bertujuan.
Suatu organisasi sangat diperlukan untuk melaksanakan proses menejemen, yakni:
a.       Organisasi perencanaan kurikulum, yang dilaksanakan oleh oleh suatu lembaga pengembangan kurikulum, atau suatu tim pengembangan kurikulum.
b.      Organisasi dalam rangka pelaksanaan kurikulum, baik pada tingkat pendidikan yang melaksanakan kurikulum.
c.       Organisasi dalam evaluasi kurikulum, yang melibatkan berbagai pihak dalam proses evaluasi kurikulum.
Pada masing-masing jenis organisasi tersebut dilaksanakan oleh suatu kepengurusan yang ditentukan sesuai dengan suatu susunan kepengurusan yang ditentukan sesuai dengan struktur organisasi dengan tugas-tugas pekerjaan tertentu.
Secara akademik, organisasi kurikulum dikembangkan dalam bentuk-bentuk organisasi , sebagai berikut:
a.       Kurikulum mata ajaran, yang terdiri dari sejumlah mata ajaran secara terpisah.
b.      Kurikulum bidang studi, yang memungsikan beberapa mata pelajaran sejenis.
c.       Kurikulum integrasi, yang menyatukan dan memusatkan kurikulum pada topik atau masalah tertentu
d.      Core curriculum, yakni kurikulum yang disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan siswa.
Bentuk-bentuk kurikulum disusun menurut pola organisasi kurikulum dengan struktur, urutan dan ruang lingkup materi tertentu.[3]

3.      Tahap pelaksanaan
Dalam tahap ini tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervisi untuk membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi. Dengan cara itu, guru akan merasa didampingi pimpinan sehingga akan menambah semangat kerjanya. Pada tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan apakah sekolah dibawa kepemimpinan kepala sekolah dapat mewujudkan program sekolah atau tidak. Perencanaan, pengoragnisasian, dan pengkoordinasi telah disusun akan dibuktikan keberhasilan dalam tahap pelaksanaan ini.
Pada tahap ini merupakan tahap yang paling menentukan apakah sekolah di bawah kepemimpinan kepala sekolah dapat mewujudkan program sekolah atau tidak. Perencanaan, pengorganisasian dan koordinasi yang telah disusun akan dibuktikan keberhasilannya dalam tahap pelaksanaan ini.
Mutu pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik apabila guru dan kepala sekolah bersam-sama untuk membuka diri terhadap masukan atau kritikan yang membangun.[4] Sebagai guru harus siap untuk diberi masukan oleh kepala sekolah berdasarkan hasil supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Begitupun kepala sekolah harus memiliki jadwal yang jelas dan rinci untuk melakukan supervisi terhadap kinerja guru. Hasil supervisi kepala sekolah menjadi fakta dan data yang benar untuk memberikan informasi kepada guru berkaitan dengan tugas yang dikerjakannya selama di sekolah.

4.      Tahap Evaluasi (pengendalian)
Pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif atau tidak dapat diketahui melalui kegiatan evaluasi. Evaluasi ini penting dilakukan secara benar karena bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah dilakukan berjalan atau tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dengan dilaksanakannya evaluasi ini akan memberikan dampak dan manfaat bagu guru dan siswa untuk peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Evaluasi ini penting dilakukan secara benar karena bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran yang telah dilakukan berjalan atau tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Disamping itu evaluasi yang dilakukan oleh guru dapat menjadi masukan untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Dari sekian banyak siswa tentunya ada diantara mereka yang menemui kesulitan dalam belajar. Siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat dilakukan pemantapan atau perhatian khusus agar tidak ketinggalan dan dapat menyesuaikan diri dengan siswa lain. Dalam mengatasi kesulitan belajar siswa perlu dicarikan solusinya, disalurkan dengan remidial, pemantapan, belajar dengan teman sejawat yang lebih pandai, atau membentuk kelompok belajar yang dibimbing oleh guru.
Dengan demikian evaluasi juga dapat menjadi umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Agar evaluasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan perlu diperhatikan dari mulai persiapan awal, menyiapkan bahan-bahan evaluasi yang diperlukan, menyusun kisi-kisi evaluasi, menyusun bentuk tes, menyusun butir-butir soal, movalidasi, menyiapkan jawabannya, mebuat jadwal pemeriksaan serta penyerahan hasil evaluasi dengan tepat waktu.
Kepala sekolah berperan dalam pengedalian sistem evaluasi agar evaluasi dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Subandijah penilaian dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan:
a.       Cara lisan, misalnya dengan tanya jawab atau diskusi.
b.      Cara tertulis, misalnya laporan, karangan, tes dan lain-lain.
c.       Penilaian hasil karya peserta didik, seperti gambar model, alat sederhana dan lain-lain.[5]



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap dalam manajemen kurikulum pada satuan pendidikan meliputi semua pengalaman di dalam lingkungan pendidikan, baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan, yang memiliki dampak terhadap belajar dan pengembangan personal individu siswa. Kurikulum juga sangat penting bagi Pendidikan dan proses didalam Pendidikan tersebut.
Tahap-tahap dalam kurikulum sendiri ada 4 yaitu Tahap Perencanaan, tahap pengorganisasian, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi (pengendalian).

B.     Saran
Dari beberapa penjelasan di atas tentang penulisan “ Tahapan-tahapan dalam Manajemen Kurikulum pada Satuan Pendidikan “ pasti tidak terlepas dari kesalahan penulisan dan rangkaian kalimat dan penyusunan Makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan seperti yang diharapkan oleh para pembaca dalam khususnya pembimbing mata kuliah Manajemen Kurikulum dan Program Pendidikan. Oleh karena itu penulis makalah ini mengharap kepada para pembaca mahasiswa dan dosen pembimbing mata kuliah ini terdapat kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam terselesainya makalah yang selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2012. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT   REMAJA ROSDAKARYA.
Tim dosen Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
http://sayamakalah.blogspot.com/2016/08/pendahuluan.html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017.




[1] http://sayamakalah.blogspot.com/2016/08/pendahuluan.html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017. 
[2] Hamalik, Oemar. 2012. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT   REMAJA ROSDAKARYA.  Hal 135. 
[3] Hamalik, Oemar. 2012. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT   REMAJA ROSDAKARYA. Hal 136. 
[4] Tim dosen Administrasi Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Hal 98.
[5] http://sayamakalah.blogspot.com/2016/08/pendahuluan.html. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2017.
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar