TUGAS
PENGELOLAAN FULL DAY SCHOOL DALAM
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PESERTA DIDIK DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 3
BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2018/2019
DOSEN
PEMBIMBING
AGUS FAWAIT,
S.PD.I, M.PD.I
MEMENUHI ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS)
METODE PENELITIAN 1
DISUSUN OLEH : V MPI B
ITAIL HAQIQAH ( 201691200073 )
FAKULTAS TARBIYAH MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM (STAI)
AT –
TAQWA BONDOWOSO
TAHUN AKADEMIK 2018
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa atas segala limpahan rahmat serta
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “Pengelolaan Full Day School dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Peserta
Didik di Sekolah Menengah Kejuruan 3 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Dalam
penyusunan laporan atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, bimbingan orang tua, teman-teman dan guru. Sehingga,
kendala- kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa STAI
At-taqwa Bondowoso.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Bondowoso, 22 Desember 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR
ISI........................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................ 3
C.
Tujuan
Penelitian.......................................................................................... 3
D.
Manfaat
Penelitian....................................................................................... 4
BAB
II TINJAUAN TEORITIK......................................................................... 5
A. Kajian Teori Tentang Sistem Full Day School........................................ 5
1. Pengertian Sistem Full Day School........................................................ 5
2. Tujuan Sistem Full Day School.............................................................. 6
3. Kurikulum Sistem Full Day School....................................................... 6
4. Faktor Pendukung dan Penghambat Sistem Full Day School............... 7
B.
Kajian
Teori Tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) 8
1. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).................... 8
2. Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).......................... 9
BAB
II METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 10
1.
Pendekatan dan
Jenis Penelitian.......................................................... 10
2.
Lokasi
Penelitian.................................................................................. 10
3.
Informan
Penelitian.............................................................................. 10
4.
Teknik
Pengumpulan Data................................................................... 10
5.
Analisa Data......................................................................................... 11
6.
Keabsahan Data................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan menyatakan
bahwa adalah usaha sadar dan terencana untk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut Brown (dalam Abu Ahmadi, 2016: 85) pendidikan adalah proses
secara sadar di mana perubahan-perubahan didalam tingkah laku dihasilkan di
dalam diri melalui kelompok. Pendidikan juga sebagai salah satu upaya untuk
menciptakan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berguna bagi bangsa dan
negara.
Perbaikan-perbaikan
dalam sistem pendidikan tidak ubahnya menjadi suatu hal yang tidak pernah henti
dilakukan oleh setiap pemerintah di Indonesia. Karena kemajuan suatu bangsa
tidak dapat dilihat dari segi ekonomi saja, namun juga dapat dilihat dari segi
pendidikan. Tidak hanya perbaikan namun peningkatan kualitas pendidikan juga
harus dikembangkan guna menjawab tantangan zaman dengan kemajuan teknologi yang
tak pernah henti. Karena tanpa adanya peningkatan kualitas dan penyeimbangan
dalam dunia pendidikan itu sendiri hanya akan menimbulkan permasalahan-permasalahan
baru yang tentunya akan menjadi beban bagi suatu negara seperti permasalahan
pengangguran dari tidak produktifnya suatu pendidikan.
Sebagai
upaya perbaikan-perbaikan serta peningkatan mutu pendidikan yang ada maka
banyaklah program-program pendidikan yang ditawarkan sebagai alternative untuk
peningkatan mutu itu sendiri. Salah satu program unggulan yang ditawarkan di
dalam sekolah-sekolah yang menjadi tujuan utama para orang tua yaitu adanya
program full day schoolyang mana
dengan adanya program ini maka siswa akan lebih banyak berada di sekolah.
Kata full day schoolberasal dari bahasa Inggris, full artinya penuh, day artinya hari, dan school artinya sekolah (Echols dan Shadily, 2010: 259).Full day schooladalah
sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi
hari sampai sore hari. Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) No. 23 Tahun 2017
Pasal 2 yang berbunyi “Hari sekolah dilaksanakan 8 jam dalam 1 hari atau 40 jam
selama 5 hari dalam 1 minggu”. Kebijakan tersebut diberlakukan pada tahun
ajaran baru 2017/2018, di berbagai kota besar di Indonesia. Salah satunya Jawa
Timur telah memberlakukan program ini, khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 3 Bondowoso.
Full day schoolmenerapkan
suatu konsep dasar “Integrated- Activity”dan
“Integrated-Curriculum”. Model ini
yang membedakan sekolah pada umumnya. Dalam full day school semua program dan
kegiatan peserta didik di sekolah baik belajar, bermain, beribadah dikemas
dalam sebuah sistem pendidikan. Titik tekan pada full day school adalah peserta
didik selalu berprestasi belajar dalam proses pembelajaran yang berkualitas
yaitu diharapkan akan terjadi perubahan positif dari setiap individu peserta
didik sebagai hasil dari proses dan aktivitas dalam belajar. Adapun prestasi
belajar yang dimaksud terletak pada tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek
afektif dan aspek psikomotorik (Sehudin, 2005:
16).
Adanya
partisipasi dari orang tua membuat program tersebut berjalan dengan lancar.
Tidak hanya orang tua peserta didik, tetapi pegawai, guru dan fasilitas sekolah
yang mendukung juga menjadi faktor lancarnya program tersebut. Kerja sama yang
baik mampu membuat program full day
school berjalan sesuai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Muslihin Al Hafizh ( dalam Annisa, 2014: 10) menyatakan
jika full day school ditinjau dari aspek kelembagaan, kepemimpinan, dan manajemen nya
mengacu pada konsep yang mengedepankan kemuliaan akhlak dan prestasi akademik
non akademik.
Dengan adanya program pendidikan yang terus diperbarui dan bermutu
seperti full day school, tentu akan menciptakan sumber daya manusia yang
bermutu.
B.
Rumusan Masalah
1.
Pokok Masalah
Bagaimana Pengelolaan
Full Day School dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Peserta Didik di Sekolah
Menengah Kejuruan 3 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019?
2.
Sub Pokok
Masalah
a. Bagaimana perencanaan
program full day school dalam pengembangan sumber daya manusia peserta didik di
sekolah menengah kejuruan 3 Bondowoso tahun pelajaran 2018/2019?
b. Bagaimana pengorganisasian
program full day school dalam pengembangan sumber daya manusia peserta didik di
sekolah menengah kejuruan 3 Bondowoso tahun pelajaran 2018/2019?
c. Bagaimana pelaksanaan
program full day school dalam pengembangan sumber daya manusia peserta didik di
sekolah menengah kejuruan 3 Bondowoso tahun pelajaran 2018/2019?
d. Bagaimana pengawasan
program full day school dalam pengembangan sumber daya manusia peserta didik di
sekolah menengah kejuruan 3 Bondowoso tahun pelajaran 2018/2019?
C.
Tujuan
Penelitian
1.
Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan Pengelolaan Full Day School
dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia Peserta Didik di Sekolah Menengah
Kejuruan 3 Bondowoso Tahun Pelajaran 2018/2019.
2.
Tujuan Khusus
a. Untuk mendeskripsikan perencanaan program full day school dalam pengembangan sumber daya
manusia peserta didik di sekolah menengah kejuruan 3 Bondowoso tahun pelajaran
2018/2019.
b. Untuk mendeskripsikan pengorganisasian program full day school dalam pengembangan sumber daya
manusia peserta didik di sekolah menengah kejuruan 3 Bondowoso tahun pelajaran
2018/2019.
c. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan program full day school dalam pengembangan sumber daya manusia
peserta didik di sekolah menengah kejuruan 3 Bondowoso tahun pelajaran 2018/2019.
d. Untuk mendeskripsikan pengawasan program full day school dalam pengembangan sumber daya manusia
peserta didik di sekolah menengah kejuruan 3 Bondowoso tahun pelajaran 2018/2019.
D.
Manfaat
Penelitian
1. Bagi lembaga
Sebagai
rujukan dalam menentukan kurikulum pendidikan.
2.
Bagi kepala sekolah
Sebagai
masukan dalam meningkatkan intensitas supervisi dan pengambilan keputusan dalam
mengintegrasikan pengembangan SDM melalui
penerapan full day school.
3.
Bagi pendidik
Sebagai
sumbangan bagi para guru di SMKN 3Bondowoso untuk membantu
dan mendukung dalam pengembangan SDM melalui
penerapan full day school.
4.
Bagi peneliti
Untuk
menambah cakrawala berpikir dan memperluas pengetahuan serta mendapat
pengalaman praktis selama proses penelitian.
BAB II
TINJAUAN TEORITIK
A. Kajian Teori Tentang Sistem Full Day School
1.
Pengertian
Sistem Full Day School
Kata Full
Day School berasal dari bahasa Inggris, full
artinya penuh, day artinya hari,
dan school artinya sekolah (Echols
dan Shadily, 2010: 259). Jadi pengertian full
day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang
dilakukan mulai pukul 07.00-15.30.
Sedangkan
menurut terminologi atau arti secara luas, full day school mengandung
arti system pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegiatan belajar
mengajar sehari penuh dengan memadukan sistem pengajaran yang intensif yakni
dengan menambah jam pelajaran untuk pendalaman materi pelajaran serta
pengembangan diri dan kreatifitas.
pelaksanaan pembelajaran yang
dilaksanakan di sekolah mulai pagi hingga sore hari, secara rutin sesuai dengan
program pada tiap jenjang pendidikannya.
Dalam full day school, lembaga bebas mengatur jadwal mata pelajaran sendiri dengan tetap mengacu
pada standar nasional alokasi waktu sebagai standar minimal dan sesuai bobot
mata pelajaran, ditambah
denganmodel-model pendalamannya. Jadi yang terpenting dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran.
Full Day School merupakan
pendidikan sepanjang hari, dimana aktivitas anak lebih banyak dilakukan di
sekolah daripada di rumah. Meskipun begitu, proses pembelajarannya tidak hanya
di dalam kelas saja akan tetapi juga dilaksanakan di luar sekolah atau di
tempat lain seperti di masjid, di perpustakaan, atau di laboratorium. Sehingga
pergaulan anak tetap dapat terpantau sehingga kepribadianpun terjaga. Semuanya
berada di bawah pengawasan dan bimbingan guru.
Full day schoolmemiliki beberapa keuntungan, diantaranya kesempatan belajar siswa lebih
banyak, guru dapat mengatur waktu agar lebih kondusif, orang tua siswa terutama
yang sibuk berkarir akan lebih tenang karena anaknya ada di sekolah sepanjang
hari dan berada dalam pengawasan guru.
Dalam full day school lamanya waktu belajar tidak dikhawatirkan
menjadikan beban karena sebagian waktunya digunakan untuk kegiatan-kegiatan
informal(Oktaviani, Tri. 2017: 20).
2.
Tujuan Sistem
Full Day School
Berikut adalah beberapa alasan sekolah menerapkan full day school yang dijelaskan dalam
Baharuddin (2010: 223-224):
a.
Banyaknya
aktivitas orang tua berakibat pada kurangnya perhatian untuk anaknya terutama
yang berhubungan dengan aktivitas anak sepulang sekolah.
b.
Kemajuan
IPTEK yang begitu cepat, sehingga apabila tidak dicermati akan membawa dampak
negatif, terutama dari teknologi komunikasi. Dengan banyaknya program televisi
serta menjamurnya Play Station (PS) membuat anak-anak lebih menikmati untuk
duduk di depan televisi atau bermain play station daripada harus belajar.
c.
Upaya
untuk meningkatkan efisiensi waktu belajar.
d.
Perubahan
sosial budaya yang terjadi di masyarakat, dari masyarakat agraris menuju
masyarakat industri yang mana perubahan tersebut jelas mempengaruhi pola pikir
masyarakat yang berorientasi terhadap materi.
3.
Kurikulum
Sistem Full Day School
Kurikulum yang diterapkan dalam model full day school adalah integrated curriculum yaitu perpaduan
kurikulum pendidikan nasional dengan kurikulum Departemen Agama, dengan adanya
perpaduan kurikulum tersebut maka proses belajar membutuhkan waktu yang lama.
Kurikulum integrated ini digunakan
dalam rangka untuk mengembangkan integrasi antara kebutuhan kehidupan jasmani dengan rohani, yakni mengintegrasikan antaraiman,ilmu, dan amal(Oktaviani, Tri. 2017:
21).
Full day school menerapkan
suatu konsep dasar “Integrated- Activity”dan “Integrated-Curriculum”.
Model ini yang membedakan sekolah pada umumnya. Dalam full day school semua
program dan kegiatan peserta didik di sekolah baik belajar, bermain, beribadah
dikemas dalam sebuah sistem pendidikan. Titik tekan pada full day school
adalah peserta didik selalu berprestasi belajar dalam proses pembelajaran yang
berkualitas yaitu diharapkan akan terjadi perubahan positif dari setiap
individu peserta didik sebagai hasil dari proses dan aktivitas dalam belajar.
Adapun prestasi belajar yang dimaksud terletak pada tiga aspek, yaitu: aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik (Sehudin, 2005: 16).
4.
Faktor
Pendukung dan Penghambat Sistem Full Day School
Di antaranya
faktor-faktor pendukung itu diantaranya adalah:
a.
Kurikulum
Kurikulum mempunyai kedudukan
sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk
aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum juga
merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis,
ruang lingkup, urutan isi, serta proses pendidikan (Sukmadinata, 2006: 4).
b.
Manajemen
Pendidikan
Manajemen atau pengelolaan adalah kemampuan dan keterampilan khusus
untuk melakukan suatu kegiatan, baik bersama orang lain atau melalui orang lain
dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan adanya manajemen yang efektif dan
efisien, maka sangat menunjang dalam pengembangan lembaga pendidikan yang dapat
tercapai secara optimal (Sudjana, 2004: 17).
c.
Sarana dan
Prasarana
Sarana pembelajaran atau fasilitas merupakan kelengkapan yang
menunjang belajar peserta didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar
akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar. Sekolah yang menerapkan full day school, diharapkan mampu
memenuhi sarana penunjang kegiatan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan
siswa.
d.
Sumber Daya
Manusia (SDM)
Dalam penerapan full day
school, guru dituntut untuk selalu memperkaya pengetahuan dan keterampilan
serta harus memperkaya diri dengan metode-metode pembelajaran yang tidak
membuat siswa bosan. Guru harus mempunyai kualifikasi sebagai tenaga pengajar,
karenanya harus memiliki kemampuan profesional dalam proses pembelajaran, agar
pencapaian mutu yang diharapkan akan mencapai target (Sudjana, 2004: 374)
Adanya faktor
pendukung, juga diiringi oleh faktor penghambat. Adapun faktor penghambat dalam
penerapan full day school, antara
lain adalah masih banyak kekurangan-kekurangan yang dihadapi sekolah untuk
meningkatkan mutunya, mayoritas karena keterbatasan sarana dan prasarana
pendidikan yang dapat menghambat kemajuan sekolah. Selain itu, faktor siswa,
pegawai atau tenaga teknis, dan dana, serta kualitas guru juga sangat
berpengaruh terhadap kelangsungan proses belajar mengajar pada penerapan full day school(Oktaviani, Tri. 2017:
23).
A.
Kajian Teori
Tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
1.
Pengertian
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengembangan
artinya menjadi besar atau maju. Pengembangan sumber daya manusia (Human
Rasource Devolepment) secara makro adalah suatu proses peningkatan kualitas
atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Pengembangan
adalah suatu usaha meningkatkan kemampuan teknis, operasional, teoritis,
konseptual dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan pelatihan
(Komang, 2012: 91).
Pada
prinsipnya, pengembangan merupakan kegiatan pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan umum jangka panjang. Istilah pengembangan (development) dapat di
maknai sebagai upaya meningkatkan segala sesuatu yang dimiliki agar bertambah
menjadi lebih baik atau lebih besar dari sebelumnya. Pengembangan sumber daya
mansia berarti segala upaya untuk meningkatkan agar potensi sumber daya manusia
tersebut menjadi lebih besar, lebih baik dan lebih berkualitas (Nurul, 2016:
138).
Pengembangan
sumber daya manusia adalah sebuah proses bagi perkembangan dan memperlancar
keahlian manusia melalui pengembangan tersebut ditujukan atas dasar peningkatan
performa organisasi (Ricard, 2011: 4-5). Proses peningkatan sumber daya manusia
ini mencakup perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber-sumber daya
manusia.
Berdasarkan
pengertian tersebut, jika dikaitkan dengan pendidikan maka pengembangan sumber
daya manusia dapat diartikan upaya untuk memajukan program pendidikan ini
ketingkat program yang lebih baik, lebih sempurna, lebih luas dan lebih
komplek.
2.
Proses
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengembangan sumber daya manusia dilakukan atas dasar peningkatan
kualitas. Oleh karenanya, diperlukan proses dalam perjalanan pengembangan itu
sendiri. Menurut (Ricard, 2011: 23) terdapat lima fase proses pengembangan
sumber daya manusia yaitu: analisis, usulan, pembentukan, implementasi dan
penilaian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau suatu jalan. Metode
merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis)
untuk memahami suatu objek atau subjek penelitian, sebagai upaya untuk
menemukan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya
(Ruslan, 2010: 24).
Metodologi di sini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang
dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya
dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan
prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, dan sistematis untuk mewujudkan
kebenaran (Mardalis, 2002: 24). Adapun komponen dalam metode penelitian ini
adalah:
A.
Pendekatan dan
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tujuan membangun makna berdasarkan data-data
lapangan dan jenis penelitian ini adalah studi
lapangan.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMKN 3 Bondowoso tepatnya di Jl. Santawi,
No. 96, Tamansari, 68216, Tamansari Indah, Kec. Bondowoso, Kabupaten
Bondowowso, Jawa Timur, Indonesia.
C. Informan Penelitian
Informan
penelitian ini berasal dari:
1. Kepala sekolah SMKN 3 Bondowoso.
2. Waka kurikulum SMKN 3 Bondowoso.
3. Pendidik SMKN 3 Bondowoso.
4. Orang tua peserta didik SMKN 3 Bondowoso.
5. Peserta didik SMKN 3 Bondowoso.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik atau
metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1.
Observasi
Dalam pelaksanaannya digunakan teknik pengamatan langsung yaitu
teknik pengumpulan data, dimana peneliti mengadakan pengamatan yang berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan responden yang
diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2008: 145).
Penelitian menggunakan metode observasi untuk mengetahui secara
langsung apa yang terdapat di lapangan tentang pengelolaan full day school dalam pengembangan SDM di
SMKN 3 Bondowoso.
2. Wawancara
Metode ini sering disebut interview yang berbentuk pengajuan pertanyaan-pertanyaan
secara lisan kepada sumber data dan dilakukan dengan bentuk tanya jawab secara
sistematis dan berdasarkan tujuan penelitian (Rimbun dan Efendi, 1995: 192).
3.
Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah teknik pengumpulan data sehingga menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik (Sukmadinata, 2010: 221). Dokumen yang diperlukan dalam penelitian
ini adalah dokumen sekolah seperti data tentang sejarah berdirinya sekolah,
struktur organisasi, data guru dan siswa, visi dan misi sekolah, kurikulum
sekolah, data sarana prasarana serta proses palaksanaan pembelajaran full day school di SMKN 3 Bondowoso.
E. Analisa Data
Analisis
data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumen dengan cara
mengorganisasikan data dalam kategori dan menjabarkan dalam unit-unit kemudian
disusun dalam pola data yang penting, setelah itu disimpulkan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Aktivitas dalam analisis data
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas. Untuk menganalisis data yang diperoleh, penyusun menggunakan analisis deskriptif yang dikembangkan oleh Milles dan Haberman
dengan tiga langkah sebagai berikut(Sugiyono, 2008: 26):
1.
Reduksi Data
Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan, penyederhanaan, dan
transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan, sehingga
menjadi lebih fokus sesuai dengan obyek penelitian. Reduksi data berlangsung
selama proses penelitian sampai tersusunnya laporan akhir penelitian.
2.
Penyajian Data
Penyajian data terdiri dari sekumpulan informasi yang memberikan
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian
data dalam skripsi ini merupakanpenggambaran seluruh informasi tentang pengelolaan full day school dalam
pengembangan SDM.
3.
Penarikan
Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan suatu kegiatan konfigurasi yang
utuh. Setelah analisis dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan masalah yang
telah ditetapkan oleh penulis. Dari hasil pengolahan dan penganalisisan data
ini kemudian diberi interpretasi terhadap masalah yang akhirnya digunakan oleh
penulis sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.
F.
Keabsahan
data
Pengecekan
keabsahan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik “triangulasi”,
yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di
luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
tersebut. Teknik triangulasi bisa dilaksanakan dengan cara (Moleong, 2002: 178)
yaitu :
1.
Check
Recheck, dengan hal
ini dilakukan dengan pengulangan kembali terhadap informasi yang diperoleh.
2.
Cross
Checking, dalam hal ini
dilakukan checking antara metode pengumpulan data yang diperoleh, misalnya dari
data wawancara dipadukan dengan observasi,kemudian dipadukan dengan dokumen dan
sebaliknya, sehingga ditemukan data yang valid dan sesuai kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA
Ulfatin,
dkk. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang Pendidikan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id
(Diakses pada tanggal 7 Desember 2018)
e-journal.umm.ac.id(Diakses
pada tanggal 7 Desember 2018)
jurnalmahasiswa.unesa.ac.id(Diakses
pada tanggal 7 Desember 2018)
jurnal.radenfatah.ac.id(Diakses
pada tanggal 7 Desember 2018)
eprints.ums.ac.id(Diakses
pada tanggal 7 Desember 2018)
eprints.walisongo.ac.id(Diakses
pada tanggal 7 Desember 2018)
Minta izin dowbload kak Ita..
BalasHapustrimakasih makalahnya sangat bermanfaat
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus